Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua |
Nasihat Bulanan Untuk Muda-Mudi |
To Muda-mudi | |||
Supaya dipahami bahwa kita lahir dan hidup di muka bumi ini ada perantaranya yaitu kedua orang tua. Orang tua kita (ibu kita) mengandung selama kurang lebih 9 bulan dengan susah payah. Nafsu makan berkurang, tidurpun menjadi tidak nyenyak. Pada saatnya melahirkan nyawa dipertaruhkan dan setelah kita lahir, meramut, memelihara dan menjaga kita dengan penuh kasih sayang, bahkan kadang-kadang bernai mengorbankan segala-galanya. Anak-anak jama'ah supaya benar-benar memahami bahwa betapa besar jasa orang tua terhadap kita. Maka sebagai anak sangat berkewajiban untuk membalas jasa orang tuanya tersebut, paling tidak kita harus bisa berbuat baik, menghormat, taat kepada perintah-perintahnya, kecuali jika diperintah maksiat. Ingatlah perintah Allah Dan tuhanmu menghukumi (memerintah) agar kamu sekalian jangan menyembah kecuali kepada Allah dan supaya berbuat baik kepada kedua orang tua. (S. Al Isra' 23) Dan jika memaksa kedua orang tuamu kepadamu agar kamu menyekutukan kepadaKu atas sesuatu yang tidak ada ilmunya, maka kamu sekalian jangan taat kepada kedua orang tuamu. Dan menemanilah kamu kepada keduanya didunia dengan baik. (S. Luqman 15) Melihat firman Allah di atas bahwa Allah menetapkan suatu perintah untuk tidak memusyrikkan kepada Allah disejajarkan dengan perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang tua, sebab syirik adalah dosa yang paling besar dan ALlah tidak mengampuni dosa tersebut. Demikian pula dosa menentang kepada kedua orang tua adalah juga dosa besar yang mana Allah tidak akan mengampuni kecuali atas ridlo kedua orang tua. Sabda Rosulullah: Yang termasuk dosa-dosa besar itu syirik kepada Allah dan berani/menyakiti kedua orang tua dan membunuh diri dan sumpah palsu (HR Bukhari) Dan tiga golongan yang tidak akan masuk surga yaitu orang yang berani kepada kedua orang tua, membiasakan minum arak, dan mengungkit-ungkit pada sesuatu yang telah diberikan (HR Nasai) Dan supaya dipahami pula bahwa dosa menentang kepada kedua orang tua disamping di akhiratnya jelas-jelas masuk neraka, di dunianya Allah juga akan menurunkan siksaNya, sebagaimana sabda Rosulullah: Allah menangguhkan (siksa) pada setiap dosa yang dikehendakiNya sampai hari kiamat kecuali dosa berani kepada kedua orang tua. Maka sesungguhnya Allah mempercepat (siksanya) pada pelaku dosa tersebut di dunia. (HR Al Hakim) Diceritakan dalam hadits salah seorang yang ahli ibadah, ahli shodaqoh, ahli dzikir bernama Alqomah. Pada waktu menjelang akhir hidupnya, ia mengalami penderitaan yang sangat berat, yaitu sakaratul maut dan tidak bisa mengucapkan Laa ilaaha illallah karena pernah menyakiti hati ibunya. Maka para jamaah dan anak-anak jamaah supaya betul-betul bisa berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu. Sebab doa kedua orang tua terutama ibu sangat mustajab (dikabulkan). Dan kutukannya benar-benar menjadi kenyataan. Di dalam hadits Rosulullah memerintahkan kepada kita untuk menghormat kepada ibu, sampai diulangi beberapa kali. Dari Abu Hurairah diriwayatkan seorang laki-laki datang pada Nabi. Kemudian ia bertanya: Ya Nabi siapakah orang yang lebih berhak untuk diperbaiki pergaulannya. Nabi menjawab: ibumu. Kemudian ia bertanya: kemudian siapa. Nabi menjawab: ibumu. Kemudian ia bertanya lagi: kemudian siapa?. Nabi menjawab: ibumu. Kemudian dia bertanya lagi: kemudian siapa? Nabi menjawab: bapakmu. (HR Buhari) Walaupun keadaan orang tua bagaimana saja, mungkin keadaan orang tua kita sudah sangat tua dan biasanya orang yang sudah lanjut usia itu kadang-kadang banyak merepotkan kepada anak-anaknya, kadang-kadang menjengkelkan, bahkan kadang-kadang menyusahkan kepada anak-anaknya. Atau mungkin juga belum jadi orang iman. Walaupun keadaannya demikian itu tetap tidak mengurangi haknya terhadap anak-anaknya. Artinya sebagai anak harus tetap berbakti, menghormat, menyenangkan hatinya, menuruti apa yang menjadi kehendaknya sak pol kemampuannya. Apabila berbicara supaya berbahasa yang baik. Jangan sampai menyakitkan hatinya, jangan kasar, jangan membentak-bentak, ingatlah firman Allah Dan Allah telah menghukumi bahwa kamu jangan menyembah selain kepada Allah dan terhadap kedua orang tua supaya berbuat baik. Adakalanya orang tua kamu sekalian baik salah satu maupun keduanya sangat tua. Maka jangan berkata kamu kepada kedua orang tua "hush" (perkataan jelek) dan jangan membentak kepada keduanya dan berkatalah kepada keduanya dengan ucapan yang baik. (S. Al Isra 23) Supaya bisa membantu pekerjaan orang tua, meringankan beban orang tua dan supaya usaha bisa mewujudkan cita-citanya orang tua yang baik. Misalnya ingin agar anaknya menjadi mubaligh, berhasil sekolahnya dan lain-lain. Dan selalu mendoakan agar diampuni dosa-dosanya dan ditetapkan dalam keimanan. Dan jika belum iman agar didoakan agar diberi hidayah oleh Allah bisa menjadi orang iman, menjadi orang jamaah. Jangan malah sebaliknya. Karena mungkin punya suatu permintaan terhadap orang tuanya, tetapi orang tuanya belum bisa mengabulkan akhirnya berani ngomong-ngomong kasar, bentak-bentak, maido-maido, marah-marah, ngamuk-ngamuk, mengancam, mengatakan orang tua tidak tanggung jawab kepada anaknya dan lain-lain. Atau merasa hidupnya sudah mapan (menjadi orang kaya) kemudian berani memperlakukan orang tuanya tidak semestinya (seperti pembantunya). Atau lagi saking cintanya kepada istrinya sampai mengalahkan kepada kedua orang tuanya sehingga mungkin ada sedikit masalah dengan istrinya orang tuanya disalah-salahkan, dijelek-jelekkan atau diwaleh-walehkan, bahkan sampai berani mengusir kedua orang tuanya. Semua itu salah besar, dosa besar, bukan kelakuannya orang jamaah, bahkan itu semua adalah perbuatan dan kelakuannya orang-orang jahiliyah, orang-orang laknat, anak-anak durhaka, mati wajib masuk neraka. Ingatlah sabda Rosulullah: Wahai golongan muhajir dan Anshor barang siapa yang lebih mengutamakan istrinya mengalahkan ibunya maka laknat Allah, laknat malaikat dan laknat manusia seluruhnya berat atas dia. Allah tidak menerima pada ibadah wajibnya dan ibadah sunnahnya kecuali jika dia tobat kepada Allah. Dan membagusilah pada ibu dan mencari ridlonya ibu, karena ridlo Allah ada di dalam ridlo ibu dan murka Allah ada di dalam murka ibu. (Fii Al-Zawaajir hal 2) Dengan adanya dinasihati seperti ini karena banyak terjadi orang tua yang tidak dihormati oleh anak-anaknya bahkan disakiti hatinya sehingga tertekan jiwanya akhirnya jadi stress bahkan stroke. Hal ini jangan sampai terjadi dalam jamaah. Maka orang jamaah atau anak-anak jamaah supaya selalu mengingat-ingat jasa orang tua terutama ibunya agar selalu bisa menghormat, mengagungkan, berbakti, taat dan punya keinginan untuk membalas jasa-jasa besar orang tua sehingga bisa menjadi anak-anak yang sholeh sholihat, hidup penuh barakah karena selalu mendapat doanya orang tua, mati sewaktu-waktu wajib masuk surga selamat dari neraka. |
TOP | UP | HOME | 20 JULI 1998 | [email protected] |